Senin, 28 Februari 2011

Eksistensi

Hahaha... akhirnya punya blog juga.
sebelumnya saya akan memperkenalkan diri. nama saya janletzten alias kentut kingkong. napa? aneh yah?
sebenernya saya make nama itu cuman buat bercandaan doang kok.

oh, iya... di blog saya kalian gak bakal nemuin tulisan yang formal. semua kata-kata yang saya gunakan disini adalah bahasa pasar. hehe... kenapa saya melakukan hal tersebut? karena saya merasa ngantuk kalo baca blog yang kata-katanya formal alias kaku. Sumpah ngantuk banget... Apalagi yang paragrafnya panjang-panjang. Biasanya itu kita temuin saat nyari tugas sekolah. Bener gak? dan al-hasil kita cuman Co-past doang kan?

Nah, di blog saya ini saya akan menggunakan bahasa pasar, sehingga kalian gak biasa co-past. [kasian...]
Jadi kalian harus nangkep isi blog saya, trus kalian tulis dengan kata-kata sendiri. Nah, blog saya ini bukan berisi curhatan, tetapi berisi ilmu pengetahuan. Hehehe... Tapi dengan bahasa yang santayyy....

Eksistensi

Nah, sebenernya ini termasuk dalam kategori psikologi islam. Saya juga suka psikologi padahal saya anak ekonomi. hehe... Hobi Gan! [ups, ketauan kalo ane anak kaskus.] hehe...

Ok, sekarang kita bahas psikologi dulu. Psikologi itu sebenernya sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Tapi ada yang membedakan antara psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya.
Dimanakah perbedaannya? gampang... Ilmu-Ilmu lain mempelajari yang nyara/real. Contoh: Biologi mempelajari mahluk hidup, Sosiologi mempelajari masyarakat, Politik mempelajari kekuasaan. Nah, semua ilmu tadi dan semua ilmu yang kita dapatkan di sekolah dari SD sampe SMA itu mengkaji objek yang nampak di mata kita (real). Sedangkan Psikologi itu mengkaji yang gak nampak. Contoh: Psikologi itu mengkaji jiwa, karakter, dan lain-lain yang berhubungan dengan jiwa seseorang. Mangkanya psikologi membutuhkan pendekatan khusus, yaitu eksistensi.

Eksistensi ini adalah sebuah metode untuk mengerti sebuah objek yang diteliti dengan memposisikan diri kita sebagai objek itu. Jadi sebenernya dalam paham ini objek yang kita kaji kita jadikan objek.
Bingung?

nih, sekemanya:
eksistensi = subjek ------> subjek
ilmu lain  = subjek ------> objek

mau contoh?
eksistensi = seorang dokter mendengarkan curhatan pasiennya dan sang dokter merasakan seolah-olah ia manjadi pasien tersebut.
bukan eksistensi = seorang ilmuan meneliti kambing. sang peneliti gak seolah-olah merasakan gimana menjadi kambing. ya-iyalah... karena biasanya ilmu yang bukan menggunakan eksistensi itu pasti menggunakan statistika atau teori-teori sebelumnya.

klo mau gampangnya. Eksistensi itu seperti kalian sedang menanggapi temen kalian yang curhat, otomatis kalian akan merasakan feel yang sama seperti penderita, lalu kalian memberikan solusi terhadap masalahnya. Disini kalian seolah-olah menjadi si dia [subjek]

Hehe... jadi eksistensi itu adalah sebuah paham yang menghapuskan jurang pemisah antara sang peneliti dan yang diteliti karena sang peneliti menjadikan yang diteliti itu menjadi subjek. Bukan objek, seperti yang ilmu-ilmu lain lakukan. Dengan menjadikan diri kita sebagai subjek otomatis kita akan mengetahui lebih dalam tentang yang kita teliti tersebut.

Udah begitu aja tentang eksistensi. Saya sarankan kalian membaca sumber lain karena jujur saya ini masih kurang ilmu. Secara masih SMA gan [belom dapet gelar sarjana broo..!] hahaha...
so.... banyak baca aja gan!