Kamis, 21 April 2011

Manajemen SDM Untuk Humas

Dalam pengorganisasian sebuah acara pastinya dibutuhkan beberapa pengkoordinasi yang berfungsi untuk menunjang keberlangsungan acara. Pengkoordinasi tersebut biasanya hanya dipengang oleh seseorang yang menjadi penanggung jawab untuk beberapa staf yang membantunya. Biasanya dalam suatu acara dibutuhkan beberapa koordinasi (SIE) diantaranya:
1. Acara. Yang bertugas mengkonsepkan acara.
2. Perlengkapan. Yang bertugas menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan oleh SIE acara.
3. Humas. Humas bertugas mendokumentasikan acara tersebut, dan berhubungan pada orang-orang atau lembaga-lembaga yang berada di luar kepanitiaan.
4. Dana. Yang bertugas untuk mencari pendanaan sebuah acara (biasanya sponsor)
5. Sekertaris. Bertugas membuat surat-surat dan proposal sebuah acara.
6. Bendahara. Bertugas sebagai penampung dana yang telah didapatkan oleh SIE dana.
7. Ketua. Gak perlu saya jelasin kan?

Humas
Secara garis besar tujuan utama humas adalah mengkomunikasikan acara kepada pihak-pihak di luar kepanitiaan. Namun, secara teknis tugas humas tidak sebatas sampai di situ. Seorang koordinator humas harus mengarahkan staf-staf dibawahnya, seorang koordinator humas ditutuntut untuk memanfaatkan SDM yang ia miliki (staf). Berarti seorang koordinator harus mengetahui stafnya dengan baik. Apa potensi yang ia miliki.

Tidak hanya itu, seorang koordinator humas harus membuat penanggung jawab (PJ) untuk setiap tugas yang dibeikan kepada humas secara keseluruan. Tugas tersebut diantaranya:
1. Membuat logo acara, name tag panitia, sepanduk, dan pamflet. (Design)
2. Menjadi administrasi pagi peserta, serta publikasi acara. (Administrasi dan Publikasi)
3. Menjelaskan kepada sponsor. Jika pihak sponsor memintanya. Dalam hal ini humas bekerjasama dengan dana. Singkatnya, dana mencari sponsor, lalu jika sponsor meminta penjelasan tentang acara tersebut, maka humas menjelaskannya. Tentunya tidak pada hari itu juga (hari penyerahan proposal). Tetapi di hari kemudian (tentunya kita harus membuat janji terlebih dahulu)
4. Mendokumentasikan acara. Tidak hanya memfoto dan merekam acara saja. Tetapi lebih lanjut, dokumtasi membuat film, gambar, album, sebuah acara. Hal ini berguna untuk meneliti, mengevaluasi, melihat kesalahan untuk acara-acara selanjutnya.

Jumat, 08 April 2011

Hubungan prinsip koperasi terhadap kemajuan koperasi


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.
Jika kita melihat berita ekonomi baik di majalan atau pun internet maka kita akan menemukan perkembangan ekonomi Indonesia yang cukup mengesankan. Banyak pengusaha-pengusaha muda yang mampu menggairahkan perekonomian Indonesia, dan dalam sekala besar kita akan mendapati kenaikan kurs mata uang Indonesia. Hal tersebut terjadi dari kesetabilan ekonomi Indonesia yang menimbulan reaksi pasar yang positif, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan perekonomian negara. Bahkan di dalam acara pada sebuah acara setasiun tv swasta menyatakan bahwa Indonesia menempati posisi terdepan dalam hal pengusaha kreatif dalam 5 tahun berturut-turut.
Namun pernahkah kita mendengar tentang perkembangan atau kemajuan koperasi di Indonesia? Padahal kita mengetahui bahwa koperasi sudah sangat cukup kuat legalitas hukumnya, atau bahkan jika kita melihat kembali prinsip-prinsip yang dianut oleh koperasi, bukanlah hal yang mustahil jika koperasi akan sangat berpengaruh pada perekonomian negara. Bahkan koperasi dapat mengungguli perusahaan swasta maupun asing. Namun pada kenyataannya kita melihat bahwa koperasi seakan dilupakan, atau bahkan koperasi terkubur di dalam hingar-bingar pesatnya perkembangan perusahaan swasta atau pun asing di Negeri ini. Sebagai contoh kita pasti mengetahui perusahaan Unilever sedangkan apakah kita mengetahui Kopindo?
Sebenarnya koperasi dan entitas bisnis yang lain adalah sama. Mereka pastinya menerapkan prinsip ekonomi, karena mereka semua sama-sama pelaku ekonomi. Namun mengapa entitas bisnis yang lain lebih maju dibandingkan dengan koperasi? Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang masalah dari makalah ini.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini dapat disimpulaknan menjadi Apakah prinsip ekonomi dapat membantu dan sesuai untuk diterapkan dalam memajukan sebuah  organisasi koperasi?

C. Pembatasan masalah
Untuk memperkecil ruang lingkup kajian dari makalah ini. Maka peneliti akan membatasi penelitian pada jenis kopersi Single Purpose.  Jenis koperasi singel purpose  adalah koperasi yang aktifitasnya terdiri dari satu macam udaha.misalnya koperasi alat kebutuhan pokok, alat-alat pertanian, koperasi simpan-pinjam dan lain-lain.1

D. Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah dan pembatasan masalah, maka peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana prinsip ekonomi dapat berperan dalam memajukan sebuah koperasi, khususnya koperasi yang berjanis usaha singel purpose.

E. Manfaat penelitian
 Secara garis besar manfaat penelitian dapat dibagi menjadi 2. Yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
                1. Manfaat penelitian secara teoritis.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam memperkaya kazanah ilmu pengetahuan. Manfaat teoritis dapat diambil dalam bab pembahasan dari makalah ini.
                2. Manfaat penelitian secara praktis.
Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara aplikatif terhadap pengguna atau pelaku dalam sebuah koperasi. Manfaat penelitian secara praktis juga tidak dibatasi hanya kepada para pelaku koperasi saja. Manfaat praktis dapat digunakan lebih dari itu. Bahkan para pengajar yang mengajarkan ilmu koperasi pun dapat memperoleh manfaat dari penelitian ini. Pada intinya manfaat secara praktis dari penelitian ini dapat digunakan oleh semua pihak yang memiliki kepentingan untuk mengembangkan atau mengeksplorasi apa yang dikemukakan oleh peneliti.